MANSUR SAMIN
Mansur
samin adalah seorang penyair, teaterawan, juga beberapa kali terlibat dunia
film. Mansur Samin merupakan adik kandung H. Ali Husin Samin Sirgegar – ayah
Ahmad Samin Siregar. Samin merupakan nama kakek Ahmad Samin Siregar.
Mansur
Samin lahir diBatangtoru, Tapanuli Selatan 14 mei 1945, beliau pergi
meninggalkan banyak torehan karya yang termaktub pada sejumlah buku, antara
lain kamus Bahasa Angkola/ mandailing-Indonesia(1978), kumpulan terjemahan sastra
angkola/mandailing (1992), Morfologi dan Sintaksis Bahasa Nias (1984), kamus isitilah seni drama (1985),
kamus Karo-Indonesia (1985), khazanah, biografi sastrawan Sumatera utara
(1986), struktur sastra lisan Melayu Serdang (1990) dan sastra lisan karo (1993), apresiasi puisi (1994) dan Genta,
Guru Besar dan Sarjana USU Baca Puisi, kumpulan Puisi dan Essay (1997).
Beliau
juga banyak menulis drama dan cerita anak-anak. Karya-karyanya: Perlawanan
(1966), Kebinasaan Negeri Senja (1968), Tanah Air (1969), Dendang Kabut Senja
(1988), Sajak-sajak Putih (1996), Sontanglelo (1996), Srabara (1996). Ia juga
banyak menulis cerita anak-anak, yaitu: Hadiah Alam, Hidup adalah Kerja,
Kesukaran Terkalahkan, Percik Air Batang Toru, Warna dan Kasih, dan Urip yang
Tabah.
Sajak-sajak Perjuangan dan
Nyanyian Tanah Air
PERNYATAAN
(Karya Mansur Samin)
Sebab terlalu lama meminta
tangan terkulai bagai dikoyak
sebab terlalu lama pasrah pada derita
kesetiaan diinjak
(Karya Mansur Samin)
Sebab terlalu lama meminta
tangan terkulai bagai dikoyak
sebab terlalu lama pasrah pada derita
kesetiaan diinjak
Demi amanat dan beban rakyat
kami nyatakan ke seluruh dunia
telah bangkit di tanah air
sebuah aksi perlawanan
kami nyatakan ke seluruh dunia
telah bangkit di tanah air
sebuah aksi perlawanan
terhadap kepalsuan dan kebohongan
yang bersarang dalam kekuasaan
orang-orang pemimpin gadungan
yang bersarang dalam kekuasaan
orang-orang pemimpin gadungan
Maka ini pagi
dengan resmi
kamu mulai
aksi demonstrasi
dengan resmi
kamu mulai
aksi demonstrasi
Pernyataan ini
disahkan di Jakarta
kami
Mahasiswa Indonesia
disahkan di Jakarta
kami
Mahasiswa Indonesia
PIDATO SEORANG DEMONSTRAN
(Karya Mansur Samin)
Mereka telah tembak teman kita
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia
(Karya Mansur Samin)
Mereka telah tembak teman kita
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia
Ketika kesukaran tambah menjadi
para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja
para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja
Ketika produksi negara kosong
para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja
para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja
Di masa gestok rakyat dibunuh
para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja
para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja
Mereka diupah oleh jerih orang tua
kita
tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?
tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?
NOVEMBER
Oleh : Mansur Samin
Seperti pelancong larut dari
perjalanan jauh
dibebani semua hasrat bermakna mimpi
kami hadir di November ini
membawa rahasia keharusan untuk ditanya
dekatlah kemari ke denyut kehidupan ini
dengar, dari kerinduan tanah air kami mulai
dibebani semua hasrat bermakna mimpi
kami hadir di November ini
membawa rahasia keharusan untuk ditanya
dekatlah kemari ke denyut kehidupan ini
dengar, dari kerinduan tanah air kami mulai
di tepi harapan sepanjang malam
pertanyaan makin tumpul dalam diri
adakah kepercayaan melahirkan pegangan
sedang pasar, gudang , kantor dan pabean
telah lam aluput tangkapan
karena berlaku hukum kediam-diaman
pertanyaan makin tumpul dalam diri
adakah kepercayaan melahirkan pegangan
sedang pasar, gudang , kantor dan pabean
telah lam aluput tangkapan
karena berlaku hukum kediam-diaman
Bukan tidak percaya kami bertanya
sebab kami cinta apa yang kami yakini
jangan biarkan kami sendiri
mengadu pada arti November ini
bukankah bertahun semua tarohan siap merana
untuk kemenangan yang sama kita percaya
sebab kami cinta apa yang kami yakini
jangan biarkan kami sendiri
mengadu pada arti November ini
bukankah bertahun semua tarohan siap merana
untuk kemenangan yang sama kita percaya
Seperti penanggung rindu kami datang
kesampingmu
minta disingkap tabir rahasia itu
tuan-tuanlah pengemudi tanah air
sari kehidupan hasrat mencari
datanglah ke dapur kami ke baringan anak-anak kami
gelap dan terang jelaskan o, para budiman
dasar Kemerdekaan !
minta disingkap tabir rahasia itu
tuan-tuanlah pengemudi tanah air
sari kehidupan hasrat mencari
datanglah ke dapur kami ke baringan anak-anak kami
gelap dan terang jelaskan o, para budiman
dasar Kemerdekaan !
Bagaimana pula mendiamkan ini
kenyataan
kerna sarat oleh goda cobaan
meri tegakan kesini ke November ini
bersaksi jasa dan nyawa-nyawa yang pergi
untuk kelanjutan nilai hari datang
ini kepercayaan jangan tangguhkan tapi lajukan
sebab nilai kenangan Indonesia
berakhir pada arti dan jiwa
kerna sarat oleh goda cobaan
meri tegakan kesini ke November ini
bersaksi jasa dan nyawa-nyawa yang pergi
untuk kelanjutan nilai hari datang
ini kepercayaan jangan tangguhkan tapi lajukan
sebab nilai kenangan Indonesia
berakhir pada arti dan jiwa
Gelora, No 19, Th III
19 Maret 1962
19 Maret 1962
Tidak ada komentar:
Posting Komentar